sepatu safety  - Pada tanggal 10 Maret 2016 lalu, Menteri Tenaga Kerja mengesahkan Permenaker Nomor 9 Th. 2016 mengenai Keselamatan dan K...

Definisi Ketinggian menurut Permenaker Nomor 9 Tahun 2016

Image result for Definisi Ketinggian menurut Permenaker Nomor 9 Tahun 2016

sepatu safety - Pada tanggal 10 Maret 2016 lalu, Menteri Tenaga Kerja mengesahkan Permenaker Nomor 9 Th. 2016 mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam pekerjaan pada ketinggian. Permenaker Nomor 9 th. 2016 diterbitkan untuk melakukan Pasal 2 ayat (2) huruf i dan Pasal 3 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 1 Th. 1970 mengenai Keselamatan Kerja.

Seperti apakah pengertian ketinggian menurut Permenaker Nomor 9 Th. 2016?

Mengenai pengertian “ketinggian”. Banyak pemberi kerja mendeskripsikan “ketinggian” yaitu pekerjaan dengan minimal tinggi 1. 5 mtr., 1. 8 mtr. atau 2 mtr.. Namun dalam Permenaker Nomor 9 Th. 2016, batas ketinggian itu tak ada. Ada ketidaksamaan ketinggian yakni yang memiliki potensi jatuh, baik jatuh diatas permukaan tanah ataupun perairan, dan mengakibatkan tenaga kerja atau orang yang lain wafat atau cidera.

Ketentuan Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. KEP. 45/DJPPK/IX/2008 mengenai “Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ” bekerja di ketinggian dengan memakai akses tali (Rope Access) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku bersamaan berlakunya Permenaker Nomor 9 Th. 2016.

Lalu pada Bab IV Pasal 31 dan Pasal 32, ditata tentang Sertifikat Kompetensi untuk Tenaga Kerja yang melakukan Pekerjaan pada Ketinggian. Sertifikat Kompetensi didapat melalui uji kompetensi oleh instansi yang berwenang.

Beberapa masalah dan kecelakaan fatal yang sering terjadi ketika bekerja di ketinggian :

  • Jatuh dari scaffold, tangga, atau vehicles ; 
  • Jatuh ketika jalan diatas atap ; 
  • Jatuh kedalam galian atau lubang yg tidak diproteksi dengan pagar ; 
  • Kejatuhan Material dari ketinggian. 

COLLECTIVE FALL PROTECTION

Memakai basis yang betul-betul kuat dan sangat aman saat berdiri pada ketinggian. Hal semacam ini mempunyai tujuan membuat perlindungan pekerja agar tidak terjatuh saat bekerja pada ketinggian. Penambahan perlengkapan beda, seperti : fit safety nets, air bags, atau crash decking.

INDIVIDUAL FALL PROTECTION

Untuk Perorangan Fall Protection dapat memakai safety harness dan line jadi kriteria minimal seorang bekerja di ketinggian.

RISK ASSESSMENT

Sebelumnya mulai bekerja, risk assessment harus di buat dan diperlengkapi dan aksi pengendalian harus dilakukan membuat perlindungan pekerja dari resiko kejatuhan atau terjatuh dari ketinggian. Saat pekerjaan berjalan, pengawasan harus juga dilakukan untuk meyakinkan semua kriteria K3 telah dipenuhi.

Kriteria Pelaksanan K3 Bekerja pada Ketinggian :

  • Rencana ; 
  • Prosedur Kerja ; 
  • Tehnik Bekerja Aman ; 
  • Alat Pelindung Diri (APD), Piranti Pelindung Jatuh, dan Angkur. 
Tenaga Kerja, Entrepreneur dan/atau pengurus harus memiliki prosedur kerja seperti disebut dalam pasal 3 huruf b dengan tertulis untuk melakukan pekerjaan di ketinggian.

Prosedur Kerja yang disebut, mencakup :

  • Tehnik dan cara perlindungan jatuh ; 
  • Cara pengelolaan perlengkapan ; 
  • Tehnik dan cara melakukan pengawasan pekerjaan ; 
  • Pengamanan Tempat kerja ; dan 
  • Kesiapsiagaan dan tanggap darurat. 
  • Entrepreneur dan/atau pengurus harus meyakinkan, kalau semua aktivitas dalam bekerja di ketinggian sebagai tanggung jawabnya sudah direncanakan dengan tepat, dilakukan lewat cara yang aman, dan dipantau. 


PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

Aktivitas kriteria proses K3 mengenai bekerja di ketinggian harus memiliki prosedur kerja yang mencakup tehnik dan cara perlindungan jatuh, cara pengelolaan perlengkapan, tehnik dan cara melakukan pengawasan pekerjaan, pengamanan tempat kerja, dan kesiapsiagaan dan tanggap darurat.

Tehnik bekerja aman seperti disebut pada point diatas, mencakup :

  • Bekerja pada lantai kerja tetaplah ; 
  • Bekerja pada lantai kerja sesaat ; 
  • Bergerak dengan vertikal atau horizontal menuju atau meninggalkan lantai kerja ; 
  • Bekerja pada tempat miring ; dan 
  • Bekerja dengan akses tali. 

Kontrol dan Pengujian pada kriteria proses K3 mengenai bekerja di ketinggian mencakup aktivitas rencana, prosedur kerja, tehnik bekerja aman, Alat Pelindung Diri & Piranti Pelindung Jatuh, & Angkur, dan Tenaga Kerja.

Kontrol dan Pengujian harus dilakukan pada rencana, prosedur kerja, tehnik bekerja aman, APD & Piranti Pelindung Jatuh & Angkur, dan Tenaga Kerja. Semua aktivitas bekerja di ketinggian sebagai tanggung jawab entrepreneur dan/atau pengurus di pastikan sudah direncanakan dengan tepat, dilakukan lewat cara yang aman, dan dipantau.

Semua Kontrol dan Pengujian itu dilakukan oleh :

  • Pengawas Ketenagakerjaan sesuai ketetapan ketentuan perundang-undangan (spesialis pekerjaan di ketinggian) 
  • Pakar K3 Perusahaan, dalam pekerjaan pada ketinggian 
  • Pakar K3 pada PJK3 
  • Periode waktu kontrol dilakukan paling sedikit 1 th. sekali dan pengujian dengan berkala dilakukan paling sedikit 5 th. sekali. 

Hasil dari kontrol dan pengujian harus dilaporkan pada kepala dinas propinsi dan dipakai jadi bahan pertimbangan pembinaan dan/atau aksi hukum oleh pengawas ketenagkerjaan.

Dalam soal pengawas ketenagakerjaan temukan pelanggaran pada kriteria K3 yang ditata dalam Ketentuan Menteri ini, Pengawas Ketenagakerjaan dapat hentikan sesaat aktivitas sampai dipenuhinya kriteria K3 oleh entrepreneur dan/atau pengurus.

SANKSI

Entrepreneur dan/atau pengurus yg tidak penuhi ketetapan dalam ketentuan menteri ini dipakai sangsi sesuai sama Undang-Undang Nomor 1 Th. 1970 mengenai Keselamatan Kerja dan Undang-Undang Nomor 13 th. 2003 mengenai Ketenagakerjaan.

Yang pasti, Permenaker Nomor 9 Th. 2016 tidak mendeskripsikan “ketinggian” berdasar pada jarak, tapi semua pekerjaan yang memiliki potensi jatuh dan mengakibatkan tenaga kerja atau orang yang lain wafat atau cidera.

0 komentar:

jasa pembuatan website di jakarta utara  - Tehnik SEO on Page untuk optimalkan situs (blog) adalah bagian yang sangat penting untuk sebua...

8 Teknik SEO On Page Untuk Optimasi Blog

Related image

jasa pembuatan website di jakarta utara - Tehnik SEO on Page untuk optimalkan situs (blog) adalah bagian yang sangat penting untuk sebuah website. Dengan pengaturan SEO yang tepat maka juga akan membawa efek positif pada posisi website di mesin pencari. Bhs sederhananya, maksud utama SEO yaitu meletakkan sebuah website situs atau situs (blog) di tempat tertinggi, atau minimum di halaman pertama hasil pencarian dengan keyword tertentu.

Tehnik SEO in Page untuk optimalkan situs (blog) diperlukan agar mesin pencari lebih mudah mengetahui halaman-halaman situs (blog) atau website situs yang kita buat. Untuk yang memiliki situs (blog) yang masih tetap bingung tentang tehnik SEO, berikut beberapa panduan sampai Kamu betul-betul kuasai tehnik SEO on Page.

Nama Domain

Untuk optmiasi SEO nama domain perannya cukup penting. Dengan kata beda domain situs (blog) yang memakai kata kunci (keyword) lebih mudah dikenali Google. Jadi tidak hanya untuk menarik perhatian pengunjung namun nama domain yang sambung menyambung lebih cepat terdeteksi Google. Penamaan domain juga sebaiknya singkat, upayakan maksimum terbagi dalam 2 frase kata, tidak lebih dan pastikan juga bila nama domain Kamu mewakili niche artikel pada situs/situs (blog) Kamu.

Meta Tag
Sama seperti nama domain, peranan Meta Tag cukup penting untuk tehnik SEO on Page untuk optimalkan situs (blog). Biasanya ada 2 Meta Tag dalam SEO untuk optimalkan SEO on Page, yang pertama Tag Description dan yang ke-2 Tag Kata kunci (keyword). Meta Tag Description diisi uraian ringkas mengenai isi website yag di buat, sedang Meta tag Kata kunci (keyword) rangkaian keyword yang ditautkan dengan situs (blog).

Lihat juga : jasa pembuatan website di jakarta pusat

Meta Tag Description biasanya juga akan dengan automatis mengenerate 130 ciri-khas awal paragraph pada tiap- setiap artikel yang Kamu post. Namun bila 130 ciri-khas awal tidak memiliki kandungan kata kunci (keyword), lebih sebaiknya buat Meta Tag Description dengan manual melalui Plugin SEO Yoast atau editkan dengan segera melalui blogspot.

Sedang untuk Meta tag, penamaan tag harus sesuai sama isi artikel. Untuk mengakalinya, Kamu dapat search di Google dengan kata kunci (keyword) Kamu dan pakai Related Search (Pencarian Berkaitan jadi Meta Tag Kamu seperti gambar diatas. Sederhana bukan?.

Kata Kunci (Kata kunci (keyword))
Dapat disebutkan keyword atau kata kunci (keyword) yaitu ide utama artikel situs (blog) atau website. Ketika kata kunci (keyword) dimasukkan ke mesin pencari (search engine) maka hasil pencarian peluang besar juga akan mengacu pada situs (blog) punya Kamu. Jadi Optimalkan SEO on Page adalah optimalkan keyword, sebab nilai artikel yang didapatkan Google bergantung dari keyword yang dipakai. Jadi makin tepat kata kunci (keyword) yang dipakai maka makin besar kesempatan situs (blog) memperoleh posisi teratas.

SEO on Page untuk optimalkan blog

Untuk memperoleh keyword paling tepat untuk situs (blog) Kamu, pakai layanan research kata kunci (keyword) paling baik, atau bila Kamu ingin mengerjakannya sendiri, buat account Google Adword Tool untuk meresearch kata kunci (keyword). Google Adword Tool yaitu tool yang berbentuk permanen berarti artikel yang Kamu juga akan buat berdasar pada kata kunci (keyword) dari Adword dapat dipakai sampai kapanpun, selama situs (blog) Kamu masih tetap hidup, sedang bila Kamu merisetnya berdasar pada tren semisal lewat Google Tren maka artikel yang dibuat hanya juga akan berbentuk temporary hingga trafik juga akan naik sebentar ketika tren kata kunci (keyword) berkaitan tengah booming.

Untuk hasil yang maksimum pakai Long Term Kata kunci (keyword), yaitu keyword- kata kunci (keyword) dengan frase lebih dari 2. Biasanya mereka hanya dapat diresearch dengan mudah melalui account research premium/berbayar seperti Semrush dan Long Tail Pro. Pastikan Kamu miliki PayPal diisi USD agar bisa membelinya.

Jumlah Kata Kunci
Tehnik SEO on Page untuk optimalkan situs (blog) jumlah keyword juga perlu ditata melalui optimalkan keyword. Jumlah keyword biasanya bergantung dari panjang pendeknya sebuah artikel. Ada beberapa tool untuk memastikan kata kunci (keyword) density sepeti Seoquake atau Worldcounter untuk mengkalkulasi seberapa banyak perulangan kata kunci (keyword) yang diperlukan dalam sebuah artikel.

SEO on Page untuk optimasi

Kata kunci (keyword) density yang alami diperlukan biasanya tidak lebih dari 2%. Penempatannya pun harus berkesan alami dan tidak berlebihan hingga Mesin Pencari juga akan menganggapnya jadi High Quality Situs (blog) yang pantas dihitung untuk menempati peringat pertama SE. Sedang untuk peletakan biasanya setiap pakar SEO seperti Brian Dean juga akan memberikan instruksi untuk meletakkannya di 130 ciri-khas awal paragraph awal agar meta tag descriptionnya memiliki kandungan kata kunci (keyword) untuk kebutuhan SEO on page situs Kamu.

Macam Kata Kunci
Pada saat menulis artikel tidak direferensikan mengulang-ulang keyword yang dibidik. Semakin lebih baik bila memakai macam (persamaan kata) keyword yang dibidik. Terkecuali lebih enak di baca, macam keyword lebih memperkaya perbendaharaan kata, dan yang lebih penting tidak dipandang jadi spam kontent oleh Google.

SEO on Page untuk optimalkan LSI

Synonim di sini juga bermakna pemakaian LSI (Latent Semantic Indexing Kata kunci (keyword)) yang disebut kata kunci (keyword) turunan dari kata kunci (keyword) utama, hal semacam ini terang memengaruhi kredibilitas situs (blog) Kamu di mata Search Engine.

Tempat Kata Kunci

Tempat keyword yang benar menyebar pada semua bagian artikel. Hal semacam ini penting agar Google ‘yakin’ kalau artikel memang sungguh-sungguh mengulas mengenai keyword yang dipakai. Keyword yang baik harus terdapat pada judul artikel, pada kalimat pertama paragraf pertama dan pada paragraf paling akhir. Kamu tentu ingin halaman Kamu sejajar dengan situs Brean Dean bukan?

Optimalisasi Gambar

Pada tehnik SEO on Page untuk optimalkan situs (blog) peranan gambar dalam artikel tidak bisa diabaikan. Dasarnya penyertaan atribut gambar juga akan menaikkan nilai sendiri terlebih untuk hasil pencarian melalui Google Image. Pemakaian atribut gambar baiknya tidak lebih dari 40 ciri-khas dan sebisa-bisanya memiliki kandungan kata kunci (keyword). Diluar itu pakai juga Alt+Text dengan nama sesuai kata kunci (keyword) artikel yang terkait. Cukup hapus title image Kamu dan enter dengan kata kunci (keyword) artikel itu dan isi Alt Text pada kolom ke-2, Kamu dapat saksikan di gambar atas!

Format H1 H2 H3
Tehnik SEO on Page untuk optimalkan situs (blog) berhubungan erat dengan format heading yaitu H1, H2 dan H3. Biasanya untuk kepentingan SEO yang paling penting yaitu H1 dan H2. Pakai H1 jadi Title (biasanya setiap CMS juga akan dengan default mengaturnya) dan H2 jadi sub heading artikel Kamu.

Tehnik SEO on Page untuk heading tag

Untuk mengerjakannya, pastikan sebelumnya artikel dipastekan ke situs (blog) Kamu, semua format heading telah sesuai pada porsinya. Situs (blog) Title dan bagian subheading lalu click Icon Heading 2 pada Microsoft Word yang Kamu pakai.

0 komentar:

sepatu safety murah  - Ergonomi sangat terkait dengan keselamatan (K3) dan salah satu profesi di bagian keselamatan yaitu safety officer....

Safety Officer

Image result for Safety Officer

sepatu safety murah - Ergonomi sangat terkait dengan keselamatan (K3) dan salah satu profesi di bagian keselamatan yaitu safety officer. Pekerjaan safety officer mencakup rencana, pengorganisasian dan proses program keselamatan sesuai sama beberapa standard yang sudah diputuskan. Safety officer bertanggungjawab untuk menghindar bahaya, kecelakaan dan bahaya keselamatan dalam suatu ruang kerja tertentu, seperti di pabrik, tambang, rumah sakit atau lingkungan yang lain (terlebih di industri seperti manufaktur, tambang, konstruksi, minyak & gas dll).

Kriteria pendidikan/pengalaman untuk safety officer :
Seseorang calon safety officer harus memiliki titel sarjana di bagian tehnik industri atau bagian berkaitan. Safety officer harus juga memiliki pengalaman dalam kesehatan lingkungan, mencegah kebakaran, kebersihan atau higiene industri, keselamatan kerja atau bagian berkaitan.

Ketrampilan yang diperlukan untuk safety officer :
ketrampilan menulis tehnis, ketrampilan komunikasi yang efisien, ketrampilan kepemimpinan, ketrampilan organisasi dan pengetahuan kebijakan keselamatan, investigasi kecelakaan, keselamatan kerja dan praktiknya, dan hukum atau standard keselamatan kerja negara dan ketentuan yang menyertainya. Safety officer harus juga sangat detil oriented.

Elemen pekerjaan seseorang safety officer :
Menafsirkan dan mengevaluasi kepatuhan pada standard atau kode keamanan, meningkatkan, mereferensikan dan melakukan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja ; meninjau semua sistem yang ada seperti sistem atau aliran produksi baru atau konstruksi baru atau yang telah ada untuk meyakinkan kepatuhan dengan kode atau standard keselamatan ; bekerjasama dengan insinyur atau arsitek atau tim yang lain untuk mengulas aksi mencegah untuk keselamatan ; pemantauan program pengawasan keselamatan ; pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja ; meyakinkan registrasi dan lisensi yang berkitan dengan keselamatan termaintain, dan meningkatkan program pendidikan kesadaran keselamatan dan kesehatan kerja.

0 komentar:

sepatu safety  - Segitiga api yaitu deskripsi simpel dari tiga komponen yang perlu ada agar api dapat terjadi, ke-3 komponen itu terdiri ...

Mengenal Segitiga Api

Image result for Mengenal Segitiga Api

sepatu safety - Segitiga api yaitu deskripsi simpel dari tiga komponen yang perlu ada agar api dapat terjadi, ke-3 komponen itu terdiri berbahan bakar, sumber panas dan oksigen. Ke-3 komponen ini biasanya diketemukan diteori sisi empat api (fire tetrahedron).

Oksigen wajarnya senantiasa ada dan dalam jumlah yang cukup untuk sistem terjadinya api terjadi. Bahan bakar diperlukan untuk berekasi dengan oksigen. Biasanya bahan bakar berbentuk material memiliki bahan basic karbon yang juga akan dikonsumsi semuanya maupun beberapa ketika reaksi sistem pembakaran terjadi. Yang paling akhir yaitu sumber panas, karena bahan bakar dan oksigen juga akan bereaksi pada suhu tinggi, maka suatu sumber panas diperlukan untuk mengakibatkan reaksi itu terjadi. Agar reaksi pembakaran atau terjadinya api itu dapat selalu terjadi tanpa ada memerlukan sumber panas dari luar, maka diperlukan reaksi pada oksigen dan bahan bakar yang cukup dan dengan kecepatan yang cukup untuk hasilkan panas sendiri untuk menjaga sistem pembakaran tersebut. Oleh karenanya ke-3 komponen dari segitiga api itu yang berbentuk oksigen, bahan bakar dan sumber panas harus ada, dalam gabungan yang tepat untuk bereaksi agar terjadinya api

Semua bahan bakar atau material memiliki kekuatan untuk terbakar bila diberi panas yang cukup. Panas ini yang juga akan memecah molekul dan keluarkan uap mudah terbakar. Ketika uap atau gas telah dibuat yang lepas, maka uap atau gas ini yang tersulut oleh sumber panas hingga mengakibatkan terproduksinya panas lebih banyak hingga terjadi sistem kebakaran.

Segitiga api yang terbagi dalam tiga komponen, memerlukan reaksi rantai kimia yang terjadi di antara ke-3 komponen itu, reaksi rantai kimia ini jadi komponen ke-4 dalam arti sisi empat api. Apa sajakah yang terbakar, maka ke-4 komponen itu juga akan ada dan menyingkirkan salah satu aspek itu juga akan menghindar terjadinya api.

Ke-3 komponen dalam segitiga api tidak memiliki nilai atau jumlah yang tetaplah dan nilai yang beragam pada setiap komponen juga akan memengaruhi komponen yang lain. Bahan bakar yang telah dihangatkan tidak memerlukan sumber panas yang tinggi untuk terbakar bila dibanding dengan bahan bakar yg tidak dalam kondisi hangat. Misalnya, bila bensin tumpah di jalanan dengan suhu sekitar lingkungan 10 derajat celcius juga akan memiliki kecil kemungkinan untuk tersulut bila dibanding dengan tumpahnya bensin di ruang yang sama namun dengan suhu sekitar lingkungan 32 derajat celcius. Bila suatu bahan bakar berada di lingkungan yang kaya oksigen semakin lebih mudah juga untuk tersulut.

Komponen oksigen dari segitiga api dapat dilihat lebih ilmiah sekali lagi jadi oksidator. Beberapa kimia memiliki karakter seperti oksigen. Misalnya Klorin, yang juga akan berperan jadi besar kebakaran karena sifatnya yang jadi oksidator. Beberapa bahan yang lain seperti ammonium nitrat, memiliki kandungan cukup oksigen didalam susunan kimianya yang mengakibatkan tidak diperlukannya oksigen dari luar untuk terjadinya api.

Bentuk bermaterial bahan bakar juga memegang peran penting segitiga api. Blok kayu lebih susah untuk tersulut terbakar dibanding dengan serbuk kayu, hal semacam ini karena ketidaksamaan perbandingan rasio volume pada luas permukaan. Bila Volume besar dan keseluruhan luas permukaan kecil seperti blok kayu, maka energi panas dari sumber panas juga akan mudah hilang. Bila volume kecil dan keseluruhan luas permukaan besar seperti sebuk kayu, panas tidak hilang dengan mudah dan penyalaan api juga akan mudah terjadi.

Jadi contoh gambar berikut ini, sebuah balok kayu dengan ukuran 3 x 3 inci memiliki luas permukaan 54 inci persegi. Bila balok tersebut di potong dengan ukuran 1 inci balok, maka keseluruhan volume tetaplah sama, namun luas permukaan jadi 162 inci persegi. Bila setiap 1 inci balok dipotong jadi 0. 33 inci, maka keseluruhan volume tetaplah sama namun saat ini luas permukaan jadi 2187 inci persegi.

Debu yaitu contoh beda jadi perbandingan volume pada luas permukaan. Bila dalam keadaan dan konsentrasi yang tepat, maka ada debu yang bisa mengakibatkan ledakan. Debu gandum dan debu batubara yaitu contoh umum type debu yang bisa meledak.

Dalam kebakaran, uap bahan bakar yang sesungguhnya terbakar, hingga makin dekat bentuk bahan bakar pada bentuk uap atau gas, maka makin mudah bahan bakar itu untuk terbakar. Bahan bakar cair lebih mudah terbakar di banding bahan bakar padat, bahan bakar gas lebih mudah terbakar di banding bahan bakar cair. Bentuk berbahan bakar ini beresiko pada usaha kita untuk mengatur kemungkinan kebakaran. Yang perlu diingat yaitu kalau setiap perubahan bentuk dari materi bahan bakar bermakna juga akan mengubah juga karakter dan tingkah laku berbahan bakar tersebut di keadaan tertentu.

Segitiga Api dan hubungannya dengan sistem pemadamannya

Sistem kebakaran dapat dihentikan atau diinterupsi lewat cara menyingkirkan salah satu komponen pada segitiga api. Pada intinya pemadaman dapat dilakukan lewat cara berikut ini :

  • Kurangi suhu atau penghapusan energi panas 
  • Penghapusan bahan bakar 
  • Penghapusan atau pengurangan konsentrasi Oksigen 

Kurangi suhu atau penghapusan energi panas dari komponen segitiga api, biasanya langkah tersebut memakai air untuk mendinginkan suhu berbahan bakar sampai menjangkau suhu di bawah suhu penyalaanya. Sistem ini menghindar bahan bakar untuk hasilkan uap karena suhu sekitar alami penurunan. Ketika bahan bakar berhenti hasilkan uap, maka sistem kebakaran berhenti. Bila sistem pendinginan ini tidak mencukupi, maka ada potensi bahan bakar itu juga akan terbakar sekali lagi karena suhu sekitar masih tetap tinggi.

Bahan bakar padat dan cair dengan suhu titik nyala yang rendah dapat dipadamkan dengan pendinginan, walau demikian uap mudah terbakar mungkin masih tetap terproduksi, bila suhu berbahan bakar itu masih tetap diatas dari suhu titik nyala, sumber panas apa pun yang memiliki cukup energi juga akan mengakibatkan bahan bakar itu terbakar kembali.

Penghapusan bahan bakar dari komponen segitiga api, langkah tersebut adalah cara yang paling efisien memadamkan api. Sumber bahan bakar dapat di hilangkan lewat cara mengehentikan aliran bahan bakar cair atau gas, misalnya seperti tutup katup (valve) sumber bahan bakar.

Ketika kebakaran rimba, tim pemadam kebakaran juga akan menyingkirkan bahan bakar seperti semua tumbuh tumbuhan yang berada dimuka api yang belum juga terbakar, hingga api tidak menyebar lebih luas. Usaha ini dapat dilakukan dengan memakai buldoser atau dengan manual dengan memakai gergaji untuk menyingkirkan semua bahan bakar yang terdapat di jalur kebakaran itu.

Penghapusan atau pengurangan konsentrasi Oksigen, kurangi jumlah oksigen yang ada untuk sistem pembakaran dapat kurangi mengembangnya api dan dapat memadamkan dengan keseluruhan api itu. Contoh yang simpel yaitu ketika terjadi kebakaran pada wajan atau panci masak, maka dengan menempatkan tutup pada wajan atau panci itu dapat memadamkan kebakaran. Contoh yang lain yaitu pengurangan konsentrasi oksigen di suatu ruangan tertutup lewat cara membanjiri ruangan itu dengan gas inert seperti Karbon Dioksida yang memiliki berat 1. 5 kali dari udara, gas ini juga akan ganti oksigen di ruangan itu. Karena Karbon Dioksida tidak termasuk dalam sistem pembakaran, maka api juga akan padam dengan terdapatnya Karbon Dioksida. Contoh gas inert yang lain seperti gas Nitrogen. Aplikasi inert untuk suatu bahan bakar juga akan berlainan pada karbon dioksida dan Nitrogen, jadi contoh untuk Gasoline, maximum Oksigen yang perlu diraih ketika memakai gas Nitrogen yaitu 9% apabila memakai gas inert karbon dioksisa, maka maximum konsentrasi Oksigen yang perlu diraih yaitu 11%. 

Oksigen dapat pula dipisahkan berbahan bakar dengan menyelimuti bahan dengan busa (foam). Busa itu juga akan membuat susunan diatas permukaan bahan bakar dan menghambat oksigen pada bahan bakar.

Ke-2 cara diatas akan tidak efektof pada bahan bakar yang mempunya kandungan oksigen didalam susunan kimianya hingga ketika di sistem pembakaran tetaplah terjadi dengan memakai oksigen internal berbahan bakar itu. 

Sekian sepintas tentang keterangan mengenai segitiga api yang terbagi dalam tiga komponen yang terdiri berbahan bakar, sumber panas dan Oksigen. Mudah-mudahan berguna tulisan ini.

0 komentar: